Penggunaan Kaca Mata Google di Mobil Masih Kontroversi






Las Vegas,  - Demam Google Glass mulai menjangkiti "pengemar gadget" dan teknologi. Namun kini muncul pertanyaan, apakah penggunaannya memberikan nilai positif atau sebaliknya, khusus bagi pengemudi mobil atau pengendara sepeda motor? Apa kacamata elektronik ini aman digunakan saat mengemudi atau hanya cocok dipakai sebelum dan sesudah berkendara?

Pada pameran elektronik internasional CES di Las Vegas, banyak produsen mobil menampilkan berbagai teknologi informasi  yang dintegrasikan dengan Google Glass, khusus bagi pengemudi. Hyundai dan Mercedes-Benz berencana mengintegrasikan Google Glass dengan sistem infotainment di dasbor mulai tahun ini. Harman International juga tengah menyiapkan sistem yang bisa memperingatkan pengemudi kemungkinan terjadinya tabrakan.

Pendekatan
Untuk mengetahui untung-rugi menggunakan Google Glass, para analis melakukan dua pedekatan. Pertama, dianggap sebagai kacamata yang bisa dihubungkan ke internet dan dinikmati melalui mata kanan pengguna. Selanjutnya dengan perintah suara dan sentuhan kecil di bingkai kacamata, pengguna bisa melihat peta dan navigasi, mengabadikan foto, mengecek cuaca dan sebagainya.

Harga Google Glass ini termasuk mahal, 1.500 dollar AS (Rp 17,9 juta),. Nantinya diperkirakan turun bilsa sudah diproduksi secara massal.

Para insintur di Herman International melihat potensi Google Glass sebagai piranti yang tepat untuk peringatan keselamatan pengemudi atau pengendara saat meluincur di jalan. Mereka akan lebih waspada jika ada peringatan di mata kanan . Di samping itu, untuk melihatnya cukup dengan melirik tanpa harus berpaling dari jalan di dfepan mobil.

Kontra
Hyundai dan Mercedes-Benz menilai, Google Glass  baik digunakan oleh pengemudi mobil sebelum atau sesudah berada di belakang setir. Tahun lalu, petinggi Mercedes menggambarkan piranti ini sebagai sistem navigasi bantuan yang terintegrasi dengan sistem pemetaan di kendaraan.

Dengan ini, pada awal perjalanan, pengemudi bisa mengunduh tujuan mereka dari Google Glass ke sistem navigasi mobil mereka. Setelah sampai di tempat parkir, baru mengenakan Google Glass dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Nah, ketika mereka mau kembali ke mobil, bisa menggunakan Google Glass untuk mengetahui posisi parkir kendaraan.
"Ini contoh transisi, Anda bisa tetap terhubung ketika masih di dalam mobil, mengemudi dan ketika meninggalkan mobil. Kam tidak ingin orang menggunakan Google Glass ketika mengemudi," jelas Johann Jungwirth, Kepala Riset dan Pengambangan Mercedes-Benz Amerika Utara, dilansir Autonews (21/1/2014).

Hyundai juga berpendapat, Google Glass bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari pengingat perawatan, menyalakan mobil via, mengunci pintu mobil, menemukan kendaraan di tempat parkir, dan mengunduh lokasi tujuan berkendara.

"Kami terus mengembangkan cara baru untuk menggunakan teknologi, meningkatkan pengalaman kepemilikan konsumen kami. Produk ini adalah cara yang baik untuk memperkaya pengalaman di luar kendaraan," beber Barry Ratzlaff, Direktur Eksekutif Hyundai Motor AS.

Lantas bagaimana menurut Anda, apakah kacamata ini aman digunakan untuk mengemudi atau sebaliknya?

Posting Komentar