KOMPOS.INFO - Beberapa pengikut aliran
sesat yang tengah dipantau pihak berwajib di Malaysia diduga melarikan
diri ke Indonesia, termasuk pemimpin utamanya setelah kegiatan mereka
terungkap di media pada awal September lalu.
Mengutip Antara, Harian Metro terbitan Kuala Lumpur pada Selasa
(23/9/2014) melaporkan, pemimpin utama aliran sesat yang merupakan
pegawai di sebuah Jabatan Agama Islam Negeri itu gagal ditahan pada
Jumat (19/9/2014) karena tidak muncul di Lapangan Terbang Antarbangsa
Kuala Lumpur 2 (KLIA2).
"Yang ada ialah tujuh orang lain termasuk dua perempuan dan seorang
anak-anak. Pihak berwajib mengenali mereka sebagai perantara pemimpin
utama aliran sesat itu," demikian salah satu sumber yang dikutip media
di Kuala Lumpur.
Namun, pihak berwajib tidak memiliki perintah tangkap terhadap ketujuh
orang tersebut sehingga mereka dibiarkan lolos dan diduga lari ke
Indonesia.
"Ada kemungkinan tersangka utama sudah lari ke Indonesia menggunakan jalur ilegal," katanya.
Menurut dia, hasil pengusutan pihak berwenang menunjukkan bahwa
Indonesia menjadi pilihan kelompok itu untuk melarikan diri dan
"menambah ilmu."
Sebelumnya, pejabat Kementerian Dalam Negeri Malaysia Zamihan Mat Zin Al
Ghari mengatakan kelompok tersebut diduga memiliki dana hingga tiga
juta ringgit atau setara dengan Rp 11 miliar dan berpotensi terjerumus
ke aktivitas militan.
Kelompok tersebut diduga memiliki sekitar 5.000 anggota di seluruh
Malaysia dan memperoleh sumber keuangan dari hasil sumbangan anggotanya.
Selain bergerak di dalam negeri, berdasarkan hasil pengusutan petugas,
kelompok itu mempunyai kaitan dengan sebuah organisasi politik di negara
tetangga.
Posting Komentar