KOMPOS.INFO- Nilai tukar rupiah yang
ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, menguat 24 poin
menjadi Rp11.951 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.975 per dolar AS.
Lukman Leong pengamat pasar uang Platon Niaga Berjangka mengatakan,
rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS ditengah minimnya sentimen
positif dari berbagai pihak.
"Mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS di tengah minimnya sentimen
positif dari dalam negeri maupun eksternal," ungkpanya di Jakarta,
seperti yang dilansir Antara, Selasa (23/9/2014).
Menurut Lukman, faktor teknikal merupakan salah satu sentimen pendorong
bagi mata uang rupiah untuk bergerak menguat setelah dalam beberapa hari
terakhir berada dalam tren pelemahan.
Lukman menambahkan bahwa inflasi domestik pada tahun ini yang diperkirakan sesuai target menambah sentimen bagi rupiah.
Dalam beberapa bulan terakhir, inflasi relatif masih di bawah kontrol
Bank Indonesia sehingga inflasi sepanjang 2014 masih akan sesuai dengan
target BI, yakni 4,5 persen plus minus 1 persen.
Di sisi lain, ekspektasi yang relatif cukup tinggi terhadap pemerintahan
baru untuk memperbaikan ekonomi Indonesia seiring dengan akan gencarnya
pembangunan infrastruktur menambah sentimen positif.
Zulfirman Basir analis Monex Investindo Futures menambahkan bahwa
meningkatnya aktivitas sektor manufaktur Tiongkok dan harga minyak dunia
yang cenderung menurun mengurangi kekhawatiran pelaku pasar keuangan di
dalam negeri terhadap defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan
Indonesia.
"Itu mungkin menjadi salah satu yang memberikan sentimen positif untuk rupiah terhadap dolar AS," katanya.
Posting Komentar