Mendagri: Ahok Harus Segera Dilantik Fraksi yang Menolak Wajib Diabaikan
KOMPOS - JAKPUS – Multitafsir peraturan pemerintah pengganti
undang-undang (perppu) tentang pengisian jabatan Gubernur DKI Jakarta
menemui titik terang. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo
menegaskan, pelantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur
tidak bisa ditawar lagi.
Hal itu disampaikan mendagri dalam konsultasi yang dilakukan DPRD
DKI, Rabu (29/10). Tjahjo menuturkan, pihaknya telah meminta Ketua DPRD
DKI Prasetio Edi Marsudi segera mengagendakan pelantikan Ahok sebagai
gubernur definitif. ’’Secepatnya harus dilakukan,’’ katanya.
Batas waktu pengisian jabatan gubernur sebenarnya 30 hari. Namun,
Kemendagri menginstruksikan agar pekan depan pelantikan dilakukan. Jika
masih ada fraksi-fraksi yang menolak, tidak perlu dihiraukan. ’’Beda
pendapat itu biasa, tapi pelantikan harus berjalan. DPRD harus mengikuti
aturan. Kalau memang masih ada yang tidak setuju, ditinggal saja. Yang
penting, posisi gubernur bisa segera terisi,’’ paparnya.
Dia meminta DPRD DKI berpegangan pada kebijakan Kemendagri, bukan
pada penafsiran yang dilakukan orang lain. Kemendagri juga telah
mengeluarkan surat untuk menjelaskan pengisian jabatan gubernur DKI
tersebut. ’’DPRD jangan berpegang pada kata-kata orang si A atau si B,’’
terangnya.
Namun, soal pengisian wakil gubernur, Kemendagri tidak ingin gegabah.
Kalau sebelumnya Kemendagri memastikan bahwa Ahok bisa memilih
wakilnya, saat ini Kemendagri meminta semua pihak menunggu turunnya
peraturan pemerintah (PP) tentang masalah tersebut. ’’Tunggu PP saja,
daripada terjadi multitafsir lagi,’’ ungkapnya.
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menyatakan menerima hasil
konsultasi dengan Kemendagri tersebut. Karena itu, dia akan
mengagendakan pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI. ’’Tentu kami akan
melantik secepatnya,’’ katanya. Meski demikian, dia menyatakan bahwa
DPRD akan mendiskusikan kembali hasil konsultasi dengan Kemendagri
tersebut.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD Muhamad Taufik belum puas atas
keputusan Kemendagri. Bahkan, kader Gerindra itu menuding Kemendagri
ikut bermain politik. ’’Saya tetap menunggu fatwa dari Mahkamah Agung
(MA). Biar MA yang memutuskan apakah Ahok bisa dilantik menjadi gubernur
atau tidak,’’ ucapnya.
Dia menilai Kemendagri telah membuat ricuh suasana ibu kota. Sebab,
mendagri sering mengeluarkan keputusan yang tidak konsisten. ’’Terus
yang mau dipakai yang mana. Karena itu, jangan buru-buru melantik
Ahok,’’ jelasnya dengan nada tinggi.
Sementara itu, Ahok merasa senang dengan turunnya surat dari
Kemendagri tersebut. Dia optimistis segera dilantik menjadi gubernur
definitif. Pertentangan yang selama ini terjadi antara dia dan politisi
Kebon Sirih (sebutan gedung dewan) diyakini segera berakhir. Sebab,
perintah pelantikan dirinya langsung datang dari pemerintah pusat. ’’Gue
sudah pasti jadi gubernur (DKI), tinggal DPRD paripurna dan umumkan
saja,’’ ujarnya di balai kota kemarin.
Menurut mantan politikus Gerindra itu, perintah Kemendagri sudah
sejalan dengan pendapatnya selama ini dalam menafsirkan Perppu Nomor 1
Tahun 2014. Saat ini dia hanya menunggu DPRD melaksanakan rapat
paripurna untuk pelantikan dirinya. ’’Kalau ada yang menolak, biarin saja. Tuhan saja tidak semua orang suka kok,’’ ujar Ahok dengan nada bercanda.
Bagaimana jika DPRD tetap tidak mengadakan rapat paripurna? Ahok
lagi-lagi tidak mau ambil pusing. Sebab, jika dewan masih berbeda
pendapat, dia optimistis tetap menjadi gubernur definitif. Berdasar
surat dari Kemendagri, lanjut dia, Ahok akan dilantik langsung oleh
Presiden Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. ’’Ini
sudah pasti. Otomatis (jadi gubernur definitif),’’ jelasnya.
kompos bojonegoropost jonegorobatiktraining jonegorobatik training imago.or.id suarabojonegoro.com mtkeducation.blogspot.com cahkacangan fajarnur.com saifulaziz.info nova wijaya lpkkorindo.com maulanaahsan.com
Posting Komentar