22 Desa Banjir, Kabupaten Bojonegoro Siaga 3

 
Bojonegoro - Ketinggian air di Sungai Bengawan Solo mencapai 15.20 pielschal pukul 12.00 WIB. Kondisi ini menyebabkan tim tanggap darurat Kabupaten Bojonegoro menjadi siaga 3.

Luapan air terus meluas hingga sedikitnya ada 22 desa di beberapa kecamatan sudah mulai tergenang banjir. Yakni Kecamatan Balen, Bojonegoro, Trucuk, Padangan dan Gayam, Kasiman, Dander, Kalitidu.

Untuk Kecamatan Balen, ada 7 desa yang terdampak. Diantaranya Desa Sarirejo, Kedungdowo, Sekaran, Kedungbondo, Mulyoagung, Mulyorejo dan Pilanggede. Rata-rata ruas jalan desa, persawahan dan beberapa rumah warga sudah banjir.

"Jalan desa dan pemukiman sudah banjir. Rata-rata banjir terus naik," kata Camat Balen Kasiyanto kepada detikcom, minggu Siang (15/12/2013).

Untuk Kecamatan Padangan ada sembilan desa meliputi Tebon, Prangi, Dengok, Kuncen, Nguken, Sidorejo, Banjarejo, Purworejo, Kabonagung. Sedangkan Kecamatan Gayam meliputi Desa Beged, Ngraho, Cengungklung dan Manukan.

Sementara pemerintah Bojonegoro mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena berdasarkan pengalaman tahun 2012, ada 14 kecamatan yang rawan terkena luapan banjir sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.

"Tren ketinggian air di Sungai Bengawan Solo saat ini terus mengalami kenaikan. Kita sudah siapkan tim SAR untuk membantu proses evakuasi," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Amir Syahid.

Bila terjadi evakuasi korban banjir, kata dia, ada dua kemungkinan lokasi yang telah disiapkan yakni Gedung Serbaguna dan tempat evakuasi di Trucuk. Namun pantauan di lokasi banjir, beberapa warga juga sudah mengevakuasi ternak mereka di atas tanggul.

Posting Komentar