DI Kabupaten Subang, Jawa Barat, banjir sejak dini hari kemarin dengan
ketinggian air bervariasi 50 cm hingga 2 meter merendam 11 kecamatan.
Beberapa titik jalur pantura terendam yang berimbas kemacetan panjang
kendaraan hingga puluhan kilometer.
Warga menilai banjir kali
ini terparah dalam kurun tiga tahun terakhir. “Yang mengungsi ke kolong
jembatan layang Pamanukan saja ada 1.000-an. Belum lagi mereka yang
mengungsi ke kantor kecamatan, sarana ibadah, dan lainnya,” ujar Joko
Agung, 35, warga Pamanukan, kemarin. Kepala Dinas Sosial Kabupaten
Subang Yayat Sudrajat mengungkapkan, berdasarkan data sementara hingga
sore kemarin, sebanyak 11 kecamatan di wilayah pantura yang terendam
banjir adalah Pamanukan, Sukasari, Blanakan, Pusakajaya, Pusakanagara,
Compreng, Binong, Tambakdahan, Ciasem, Legonkulon, dan Pabuaran.
Bencana
ini mengakibatkan 17.298 rumah yang dihuni sekitar 55.000 jiwa terendam
air. Banjir juga menggenangi ribuan hektare sawah, tambak ikan, serta
puluhan sarana umum. “Di Pamanukan, ratusan orang kami evakuasi untuk
diungsikan ke lokasi-lokasi aman,” ujar Yayat. Ketua Tim Satuan
Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satkorlak
PBP) Kabupaten Subang Asep Setia Permana mengatakan, banjir bandang yang
melanda kawasan pantura dipicu jebolnya sejumlah tanggul seperti di
Sungai Cilamaya, Ciasem, dan Batang di Kecamatan Blanakan.
Di
Pamanukan, banjir dipicu meluapnya Sungai Cigadung dan Cipunagara serta
di Pusakajaya akibat luapan Sungai Sewo dan Bodong. Dia mengkhawatirkan
tanggul Sungai Cipunagara di Pamanukan terancam jebol. “Saat ini
ketinggian air Cipunagara kondisi siaga III level 500. Bahkan air mulai
merembes masuk ke bangunan tanggul. Kalau sampai jebol, seluruh pantura
bisa terendam,” tutur Asep. Di Indramayu, ribuan rumah di empat
kecamatan, yakni Patrol, Anjatan, Sukra, dan Haurgeulis, terendam banjir
dengan ketinggian 30 cm sampai 2 meter.
Banjir terjadi akibat
luapan Sungai Pelawad setelah diguyur hujan deras. “Di Kecamatan Patrol
banjir merendam 4.500 rumah dan dilaporkan tiga rumah ambruk, sedangkan
di Sukra terdapat 2.150 rumah yang tergenang,” kata Camat Patrol Achmad
Mansyur. Di Cirebon, ribuan rumah di empat desa di Kecamatan Gegesik
terendam akibat meluapnya Sungai Jonggol di Wilayah Sungai Cimanuk–
Cisanggarung. Keempat desa yang terendam adalah Jagapura Kidul, Jagapura
Kulon, Jagapura Wetan, dan Jagapura Lor.
Kepala Bagian
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon Zainal Abidin
menjelaskan, banjir di empat desa disebabkan luapan Sungai Jonggol yang
termasuk wilayah Sungai Cimanuk–Cisanggarung. usep husaeni/ m bayu
hidayah/ erika lia /didin jalaludin/ dila nashear/ant/okezone
Posting Komentar