"Nyapres", Mahfud Dianggap Turun Derajat


Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani mengkritik mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD yang berambisi menjadi calon presiden. Menurut Yani, Mahfud MD akan menurunkan derajatnya ketika memutuskan maju sebagai calon presiden. 

Yani mengatakan, Mahfud seharusnya bisa menahan diri untuk tak masuk ke gelanggang pencapresan. Posisi  yang pernah diduduki Mahfus sebagai ketua MK, kata Yani, adalah jabatan yang lebih tinggi dari presiden.


Mantan Ketua MK Mahfud MD
"Mahfud MD mau jadi capres, itu hanya men-downgrade dirinya sendiri. Dia sudah pernah jadi Ketua MK, itu jabatan tertinggi dari semua peradaban, sekarang malah turun lagi jadi politisi, jadi capres," kata Yani, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2014). 

Oleh karena itu,  anggota Komisi III tersebut mengusulkan agar orang-orang yang dicalonkan mengisi jabatan penting seperti hakim MK, atau hakim agung harus berusia minimal di atas 60 tahun.  

"Perlu ada penyempurnaan dan definisi jelas bahwa negarawan itu syaratnya harus 60 tahun. Itu bisa dijadikan syarat awal untuk jabatan-jabatan penting," ujarnya. 

Setelah tidak menjadi Ketua MK, Mahfud memang menyatakan akan maju sebagai calon presiden periode 2014-2019. Partai politik yang dibidiknya menjadi kendaraan politik adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) karena dianggap sebagai rumah besarnya. PKB memiliki tiga bakal calon presiden. Selain Mahfud, dua nama lainnya adalah pedangdut Rhoma Irama dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Namun, PKB belum mengeluarkan keputusan mengenai calon presiden yang akan diusungnya. Keputusan calon presiden PKB baru akan ditetapkan setelah pemilu legislatif, dengan mempertimbangkan survei dan berdasarkan masukan dari petinggi partai.

Posting Komentar