Presiden Larang Penutupan Bandara Juanda
in
Nasional
- on 09.52
- No comments
KOMPOS.info - JAKARTA – Polemik rencana penutupan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, mendapatkan perhatian serius pemerintah. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Selasa (9/9) langsung bergerak untuk berkomunikasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian). Kemenhub meminta Menko Perekonomian dan Menko Polhukam segera menyampaikan permasalahan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat menghadiri diskusi di Universitas Indonesia (UI) kemarin. Dia mengatakan, setelah beredar kabar penutupan Bandara Juanda yang akan digunakan untuk HUT Ke-69 TNI, Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT) segera menghubungi presiden. ”Pak CT menyampaikan arahan dari presiden bahwa acara HUT TNI itu tidak boleh mengganggu aktivitas di Bandara Juanda,” tegasnya.
Bambang menjelaskan, nanti penerbangan menuju Juanda diatur dengan mempertimbangkan beberapa hal. Misalnya bagaimana saat pesawat TNI melakukan latihan bersamaan dengan pesawat terbang komersial yang mendarat atau lepas landas. ”Prinsipnya, dampaknya harus minimal. Mungkin pesawat kami tunda sebentar keberangkatannya,” ujar dia.
CT yang kemarin hadir di acara yang sama membenarkan pernyataan Bambang. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden SBY. ”Saya sudah menghubungi presiden. Intinya, presiden memerintahkan Juanda tidak boleh ditutup,” ungkapnya.
CT menjelaskan, mendengar kabar bahwa Juanda akan ditutup, SBY langsung menggelar pertemuan dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Otoritas Bandara (Otban). Menurut CT, dalam rapat disepakati, acara HUT TNI di Surabaya tidak boleh mengganggu aktivitas penerbangan komersial. ”Akan ada rekayasa lalu lintas di udara agar semua penerbangan berjalan dengan normal,” jelas pemilik Transcorp itu.
Pada bagian lain, persiapan pengaturan lalu lintas udara terus dimatangkan pihak Otban Wilayah III Surabaya. Kepala Otban Wilayah III Surabaya Muhammad Alwi yang dihubungi mengatakan bahwa sampai kini belum ada kepastian. Pihaknya masih terus bertemu pihak TNI untuk membahas rencana itu. ”Kami masih rapat-rapat. Belum ada perkembangan,” jelasnya.
Menurut Alwi, nanti pihak Kemenhub, Otban, dan TNI menggelar rapat terakhir. Pertemuan antarinstitusi itu akan diadakan Jumat (12/9). ”Mungkin Jumat nanti sudah ada keputusan bagaimana cara pengaturannya. Namun, saat ini kami tegaskan belum ada keputusan resmi bandara akan ditutup,” terang dia.
Terpisah, rencana penutupan bandara yang terletak di Sidoarjo itu membuat sejumlah pihak panas. Salah satunya kalangan pengusaha seperti Indonesian National Air Carriers Association (Inaca). Sekjen Inaca Tengku Burhanuddin menyatakan bahwa penutupan Juanda akan membawa malapetaka bagi maskapai. Pasalnya, mereka akan menanggung kerugian yang cukup besar akibat adanya penutupan itu.
Burhanuddin mencontohkan, jika nanti ada 219 pesawat tempur TNI di Juanda, tidak ada ruang bagi pesawat komersial untuk parkir. Otomatis pesawat-pesawat tersebut akan mendarat di bandara lain yang dekat dengan Juanda. ”Kami sudah menerima banyak masukan dari maskapai. Intinya, mereka menolak penutupan Juanda,” paparnya.
Selain itu, penumpang pesawat akan sangat dirugikan jika benar Juanda ditutup. Burhanuddin mengatakan, solusi menurunkan penumpang di bandara terdekat dari Juanda tidak akan memecahkan masalah. Sebab, penumpang bakal merasa tidak nyaman. ”Selama ini yang dicari penumpang pesawat terbang adalah kenyamanan. Jika tidak nyaman, mereka bisa meminta ganti rugi kepada pihak maskapai,” cetusnya.
Lebih lanjut Burhanuddin meminta pihak TNI membatalkan rencana pemakaian Juanda untuk acara peringatan HUT TNI. Pasalnya, Juanda merupakan bandara terpadat kedua setelah Soekarno-Hatta. Dia mengusulkan untuk memindahkan acara itu ke Madiun. ”Kan di Madiun juga ada bandara milik TNI,” ucapnya.
Sumber: Jawapos
Kompos.info
Posting Komentar