Pantau KJP-BOP, Dispendik Bentuk P6O



KOMPOS - MAMPANG PRAPATAN – Program bantuan personal pendidikan masih dekat dengan masalah. Misalnya soal pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang tidak tepat sasaran. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta mencari cara untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Salah satunya dengan membentuk Pusat Perencanaan Pengendalian Pembiayaan Pendidikan Personal dan Operasional (P6O).

Lembaga itu dibentuk atas instruksi mantan Gubernur Joko Widodo awal Oktober lalu. Tujuannya, memperkuat penanganan program bantuan pendidikan yang persifat personal seperti KJP dan bantuan bersifat operasional seperti BOP (bantuan operasional pendidikan). ”Lembaga ini harus melakukan validasi data ke lapangan,” ujar Kadispendik Lasro Marbun kepada Jawa Pos Sabtu kemarin (18/10).
 www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saifulaziz.info lina nurfita Relawan TIK Bojonegoro kompos kompos www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saiful aziz
P6O juga bertugas untuk mengendalikan program bantuan pendidikan, khususnya realisasi di lapangan. Apalagi, anggaran KJP naik cukup signifikan, dari Rp 799 miliar pada tahun ini menjadi Rp 4 triliun tahun depan. Karena itu, pengendalian terhadap program unggulan pemprov itu harus lebih maksimal. ”Apalagi pemprov juga berencana membubarkan Yayasan Beasiswa Jakarta. Nah, lembaga inilah yang nantinya menangani bantuan pendidikan,” kata dia.
 www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saifulaziz.info lina nurfita Relawan TIK Bojonegoro kompos kompos www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saiful aziz
P6O juga menerima pengaduan yang bersifat profesional jika ada persoalan pada program KJP dan BOP. Laporan yang diterima dari masyarakat atau LSM akan langsung ditindaklanjuti. Jika ada indikasi penyelewengan anggaran, P6O bisa menggandeng lembaga penegak hukum. ”Kalau anggota timnya sebagian besar masih dari dispendik dan beberapa instansi lain,” jelas dia.
 www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saifulaziz.info lina nurfita Relawan TIK Bojonegoro kompos kompos www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saiful aziz
Mantan Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana (Ortala) DKI itu menargetkan, lembaga tersebut mulai bekerja pada awal tahun depan. Pihaknya hingga kini terus mematangkan, termasuk dengan menyeleksi sosok hebat di internal dispendik. Tujuannya agar lembaga itu bekerja maksimal dalam mengelola program bantuan pendidikan. ”Belum lagi Pak Ahok ingin mahasiswa juga dapat KJP, artinya tugas mereka akan berat, jadi harus mencari orang-orang pilihan,” ujar dia.
 www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saifulaziz.info lina nurfita Relawan TIK Bojonegoro kompos kompos www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saiful aziz
Terpisah, Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri mengapresiasi terbentuknya lembaga tersebut. Dia menyarankan agar lembaga itu fokus pada perbaikan data, khususnya penerima program KJP. Sebab, kelemahan besar KJP saat ini adalah data. Masyarakat juga mesti diberi ruang untuk aktif memantau proses pendataan terhadap siswa yang berhak menerima bantuan KJP. ”Sanksinya juga harus tegas jika ada yang sengaja menyalahgunakan data,” tandasnya. 
www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saifulaziz.info lina nurfita Relawan TIK Bojonegoro kompos kompos www.novawijaya.my.id Nova Wijaya saiful aziz

Posting Komentar