Tawuran, Pelajar SMP Gergaji Es
KOMPOS - JAKUT – Tawuran pelajar di Jakarta sepertinya masih
sulit dihentikan polisi. Meski beberapa kali tertangkap, pelajar tidak
jera hingga kucing-kucingan melakukan ’’perang antarsekolah’’. Kali ini
tiga kelompok pelajar SMP, yakni SMP Nurul Bahri, SMP Al Falah, dan SMP
Remaja Pluit melakukan tawuran di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara,
Rabu (6/11).
Tidak ada korban luka dalam peristiwa tersebut. Namun, polisi
berhasil menangkap 12 pelajar dari tiga sekolah yang berbeda itu. Dari
tangan mereka, petugas menyita berbagai senjata tajam (sajam) seperti
parang, badik, bahkan gergaji es.
Tawuran terjadi sekitar pukul 14.00 di Jalan Pluit Raya. Awalnya,
puluhan pelajar SMP Nurul Bahri berangkat dari Muara Karang menuju ke
arah Grogol dengan mengendarai truk. Nah, saat melintas di Jalan Pluit
Raya, truknya diberhentikan sekelompok pelajar yang diketahui dari SMP
Al Falah dan SMP Remaja Pluit.
Mereka pun turun. Sejurus kemudian, tawuran antarpelajar seketika
pecah. Mereka saling acungkan sajam. Dengan jarak hanya sekitar 10
meter, mereka juga saling lempar batu. Tawuran tersebut bahkan
mengganggu arus lalu lintas. Warga sekitar lokasi berusaha membubarkan
kenakalan remaja tanggung itu. Anggota polisi yang tidak lama dihubungi
warga juga langsung terjun ke lokasi.
Akibatnya, kelompok pelajar tersebut berlarian menyelamatkan diri.
Dua kelompok itu berpencar. Kelompok Al Falah berlari ke depan Indomobil
Penjaringan, sedangkan satu lagi ke kawasan Bandengan. Dari dua lokasi
tersebut, polisi mengamankan para bocah itu. Yakni, dari SMP Al Falah
(Kahirul, Kiki, dan Andika). Terdapat juga seorang pelajar SMP Remaja
Pluit bernama Heriyanto yang ditangkap. Pelajar lain yang ditangkap
berasal dari SMP Nurul Bahri Muara Karang (Budi, Rido, Kurnia, Andri,
Junaidi, dan Edo). Satu bocah putus sekolah Mustawan juga diamankan
polisi.
Edo, salah seorang pelajar yang terlibat tawuran, mengaku awalnya hanya ingin ke Gelanggang Grogol. Dia mengaku ingin berenang. Tetapi, rencana itu berganti karena dia dihadang tawuran. Terpaksa, dia ikut tawuran dengan temannya. Sayangnya, saat dikejar polisi, dia terjatuh dan tertangkap. ’’Saya ikutan. Bukan saya yang bawa sajam,’’ ungkap pelajar kelas 8 SMP Nurul Bahri tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar