Ilustrasi
KOMPOS.info, PRABUMULIH - Warga Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih
khususnya yang tinggal di Jalan Kapten Hasan Basri, akhir-akhir resah.
Pasalnya, sebuah bangunan rumah toko (ruko) berlantai 3 dengan dua pintu
rolling door dan satu pintu samping pada lantai dasar di Jalan Kapten
Hasan Basri tersebut, dijadikan tempat penginapan alias hotel.
Warga khawatir dan menduga bangunan ruko minimalis dengan warna cat
putih dan merah kuning di dinding, pintu serta jendela lantai 2 dan 3
itu, akan dijadikan tempat mesum.
Apalagi kebanyakan pengunjung
penginapan para sopir truk jenis mobil box dengan membawa perempuan ke
dalam penginapan. Tak hanya itu, sejumlah wanita berpakaian rapi juga
terkadang kerap terlihat menginap di ruko yang tidak memiliki papan nama
di depan atau di sekitar bangunan ruko tersebut.
"Kita khawatir ruko itu dijadikan tempat esek-esek atau mesum, kita
lihat para tamu kebanyakan pria yang sering keluar masuk membawa wanita
ke dalam penginapan ketika malam hari," ungkap satu di antara warga yang
meminta namanya tidak disebutkan ketika diwawancarai wartawan, Jumat
(22/8/2014).
Sumber itu mengatakan, pada siang hari di ruko yang dijadikan
pemiliknya penginapan itu tidak ada aktivitas dan bahkan selalu terkunci
rapat, tetapi jika sudah memasuki atau jelang sore hingga malam pintu
mulai dibuka untuk umum oleh pemilik ruko.
"Kita mengeluh dan resah karena jika siang ruko selalu terkunci
rapat, sementara ketika jelang magrib baru mulai dibuka dan ramai. Kita
juga heran, jika memang itu penginapan kenapa tidak ada papan nama di
depan ruko, dugaan kita itu tempat itu tanpa izin digunakan untuk
mesum," ujar sumber itu menambahkan.
Hal yang sama disampaikan Yanto (31) warga Kelurahan Wonosari ketika
diwawancarai wartawan. Menurut Yanto, adanya bangunan ruko yang belum
diketahui apakah penginapan atau bukan tersebut membuat pihaknya resah.
Semestinya pemilik bangunan memasang plang nama sehingga tidak
menimbulkan opini negatif dari masyarakat.
"Sekarang ini banyak warga menilai itu tempat mesum yang sengaja
disediakan, masa kalau malam ramai perempuan dan lelaki sementara siang
tutup. Kalau penginapan pasti ada plang nama, nah ini tidak ada,"
tegasnya.
Ia mengharapkan pihak-pihak terkait melakukan penindakan. Rozali
mengatakan, terkait adanya penginapan atau hotel diduga tanpa izin itu
pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk mengecek kebenaran ruko
yang oleh pemiliknya dijadikan tempat penginapan.
"Kita akan cek lebih lanjut, tim akan kita terjunkan untuk
berkoordinasi dulu dengan Satpol PP, Lurah dan Camat setempat karena
mereka yang paling tahu daerah tersebut," tegasnya.
Sementara, anak pemilik ruko yakni, Riki (34) ketika dikonfirmasi
wartawan membenarkan jika ruko itu dijadikan tempat penginapan, namun
hingga saat ini keluarganya masih melakukan tahapan uji coba terlebih
dahulu disebabkan masih dibangun enam kamar tidur.
"Rencananya memang akan dijadikan hotel, tapi belum untuk umum
melainkan masih untuk mitra usaha dulu. Sekarang kita masih lakukan
tahap uji coba dulu, jika memang ternyata pengunjung dan peminat banyak
maka baru akan kita urus izin usahanya," ujar Riki yang juga merupakan owner super market Mitra Store tersebut
Posting Komentar