JAKARTA, KOMPOS.info - Tidak lama lagi posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja akan menggantikan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejumlah nama disebut-sebut menjadi calon kuat untuk mendampingi Basuki, atau yang lebih akrab disapa Ahok.
Ada Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin, mantan Wali Kota Blitar yang kini menjadi Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohammad Sanusi, dan Deputi Gubernur DKI bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani.
Namun sosok seperti apa yang diinginkan Ahok untuk mendampinginya memimpin Jakarta?
"Prinsipnya sederhana, (calon wagub) nanti jangan terima suap, taat sama konstitusi, jangan bela partai melulu, dan pekerja keras. Mau kerja dari pagi sampai malam," kata Ahok.
Selain itu, calon Wakil Gubernur DKI itu juga harus bersedia melakukan pembuktian harta terbalik. Hal tersebut, kata dia, juga sebagai salah satu bentuk transparansi anggaran.
Perlu diketahui, dua partai pengusung pasangan Jokowi-Ahok pada Pilkada DKI 2012, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra berhak mengusulkan calon wagub. Namun Ahok memiliki hak untuk menyetujui atau menolak usulan itu.
Ahok menjelaskan, di dalam usulan itu juga harus dilengkapi dengan tanda tangannya sebagai tanda sepakat dengan usulan dua calon Wagub DKI. Pemungutan anggota DPRD terhadap dua calon wagub DKI yang diusulkan menjadi hasil mutlak.
Posting Komentar