KOMPOS.INFO - PONTIANAK
– Konflik manusia dengan satwa liar yang dilindungi di Kalimantan
Barat, kian memprihatinkan. Buruknya tata kelola hutan dan lahan di
provinsi ini menjadi sumber utama pemicu terjadinya konflik
berkepanjangan. Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi tentang
lingkungan yang digelardi Pontianak, Senin (22/9/2014).
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Dalam
siaran persnya, Koordinator Wilayah Mongabay Indonesia Kalimantan Barat,
Andi Fachrizal mengatakan, konflik satwa tidak akan terjadi begitu
saja.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
“Ada persoalan besar yang turut berkontribusi menjadi
pemicu konflik. Salah satunya tata kelola hutan dan lahan yang buruk,”
kata Andi, Senin 922/9/2014).
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Diskusi yang diikuti perwakilan
Dinas Kehutanan Kalbar, BKSDA Kalbar, LSM, jurnalis, dan mahasiswa ini
berlangsung alot. Pembahasan mengerucut ke faktor penyebab terjadinya
konflik.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
“Kita sudah bisa pastikan bahwa konflik manusia dengan
satwa bersumber dari satu akar persoalan, yakni karut-marut pengelolaan
hutan,” kata Aries Munandar, peserta diskusi dari Media Indonesia.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Aries
menambahkan, ketika konflik terjadi yang berujung pada kematian satwa
seperti orangutan, masyarakat senantiasa berada pada posisi yang
disalahkan secara hukum. Padahal, masyarakat beranggapan satwa itu
mengganggu, bahkan mengancam nyawa mereka, khususnya dalam kondisi
stres.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber Sementara Henry OC dari Dinas Kehutanan Kalbar
mengatakan, konflik satwa di Kalbar terjadi lantaran kesalahan
kebijakan. Kecenderungan menyerahkan hutan lebih dominan dibandingkan
upaya mempertahankan hutan.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
“Itu letak masalahnya. Di sisi lain,
kebutuhan manusia meningkat dan menggerus habitat satwa,” ucapnya
sambil menyebut kepastian regulasi soal hutan masih abu-abu.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Saat
ini, kata Henry, kekuatan Dinas Kehutanan Kalbar hanya disokong 44
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan 115 Polisi Kehutanan (Polhut).
Jumlah kekuatan personel tersebut, mereka harus mengawasi 14 juta hektar
kawasan hutan di wilayah Kalbar.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
“Ini angka yang tidak seimbang dan perlu upaya lain guna menekan laju konflik antara manusia dengan satwa,” ucapnya.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Peserta
lainnya, Mursyid Hidayat dari Lembaga Gemawan menegaskan bahwa buruknya
manajemen pemberian izin perkebunan kelapa sawit adalah faktor utama
pemicu konflik antara manusia dengan satwa. “Ada 400.000 hektar kawasan
hutan yang diputihkan melalui SK 936,” jelas Hidayat.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Bertitik
tolak dari kenyataan itu, dia minta ada evaluasi izin perkebunan kelapa
sawit terlebih dahulu. Sebab, konversi hutan dan lahan menjadi
perkebunan sawit inilah yang menjadi salah satu akar permasalahan
terjadinya konflik manusia dan satwa.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber “Pengusaha sudah diberi
izin, tapi tidak melaksanakan amanat itu sesuai izin yang dikantonginya.
Hanya beberapa perusahaan sawit saja yang melaksanakan sesuai izin,”
jelasnya.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Dalam kesempatan yang sama, Hermawansyah dari Swandiri
Institut berpendapat perlu proteksi kebijakan agar konflik seperti ini
tak perlu berulang.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber “Sampai sekarang belum ada data yang pasti
berapa luasan jelajah orangutan dalam satu kawasan. Padahal, data itu
bisa membantu mencegah terjadinya konflik. Apalagi, dari draft RTRW
Kalbar belum mengakomodir kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber Hayunieta dari BKSDA Kalbar mengatakan, pihaknya sudah membentuk satuan tugas penanggulangan konflik satwa dengan manusia.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
“Tapi
itu juga belum sepenuhnya bisa menjamin bahwa kunci penanganan konflik
akan selesai. Masih banyak kunci lain yang dibutuhkan. Dan itu, perlu
kerja sama multi pihak agar mata rantai persoalan ini menemukan jawaban
yang jelas,” ucapnya.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber Berdasarkan data BKSDA Kalbar, selama
kurun waktu Juli-September 2014, aparat sudah melakukan penyelamatan
satwa lindung sebanyak 15 individu. Satwa itu terdiri dari tujuh
individu orangutan, tiga buaya muara, satu buaya senyulong, satu
bekantan, satu binturung, satu penyu hijau, dan satu beruang.
kompos media cyber post kompos media cyber post saifulaziz.info kompos post media cyber
Posting Komentar