Jomblo karena DNA
BERSTATUS jomblo memang tidak enak. Meski mungkin banyak teman, tetap saja kesepian. Belum lagi harus kena bully
tiap hari. Padahal, usaha juga tak kurang. Sudah berupaya memperluas
pergaulan, tetap saja jomblo. Mencoba-coba mencari ’’stok lama’’ teman
alumni SMA atau kuliah yang mungkin jadi pasangan, tetap tidak ketemu.
Sudah punya finansial mapan, masih saja tidur sendiri.
Sayangnya, mungkin saja nasib itu sulit diubah. Para ilmuwan asal
Peking University di Beijing, Tiongkok, menemukan gen singleton, sebuah
gen jomblo yang ada di DNA. Para ilmuwan yang menggunakan 600 mahasiswa
sebagai sampel tersebut mengidentifikasi gen 5-HTA1 yang terdiri atas
dua versi, yakni G dan C. Nah, yang punya versi G memiliki kecenderungan
menjadi jomblo. Versi G hanya punya sedikit serotonin, senyawa kimia
pada otak yang bikin mood positif atau bahagia. Jika serotonin sedikit, akan punya masalah dalam mendekati orang lain. Juga, mudah depresi. kompos info kompos.info
Namun, tetap saja kita harus percaya bahwa jodoh ada di tangan Tuhan.
Dr Pam Spurr, pakar hubungan sosial Inggris, mengatakan, meskipun gen
mencerminkan perilaku, manusia memiliki pilihan. ’’Jika kesulitan dalam
berhubungan, mereka bisa belajar dari kesalahan untuk bisa sukses
menarik perhatian seseorang,’’ katanya. Tetap berusaha, jomblowers! (mirror.co.uk/c17/sof)
Posting Komentar