Unas Dievaluasi, Pelaksanaan 2015 Masih Tanda Tanya
KOMPOS - JAKARTA – Nasib ujian nasional
(unas) 2015 masih belum jelas. Sebab, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Anies Baswedan kini mulai mengevaluasi ujian tahunan penentu
kelulusan itu. Apakah unas dipertahankan sebagai ujian penentu
kelulusan atau dihapus, hal itu segera diputuskan pemerintah.
Ditemui di kantornya (21/11), Anies mengatakan, pada tahap awal
evaluasi unas itu, dirinya berkonsultasi dengan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Banyak aspek yang ingin dilihat Anies secara lebih
dalam. Salah satu yang paling mendesak adalah apakah unas masih dipakai
sebagai penentu kelulusan siswa.
”Pandangan saya, kalau dari proporsi kelulusan, unas sudah bukan lagi
menjadi penentu kelulusan,” paparnya. Sebab, selama beberapa tahun
terakhir, kelulusan unas hampir sempurna. Persentase kelulusan unas
sudah mendekati 100 persen.
Contohnya penyelenggaraan unas 2013–2014 April lalu. Berdasar hasil
pengolahan akhir, 1.624.946 siswa SMA (99,52 persen) dinyatakan lulus
dan 7.811 siswa (0,48 persen) tidak lulus. Di kelompok SMK, ada
1.170.748 siswa (99,90 persen) yang lulus dan 1.159 (0,1 persen) yang
tidak lulus.
Menurut menteri kelahiran Kuningan, Jawa Barat, tersebut, dengan
diselenggarakannya unas, siswa hanya belajar untuk mengerjakan soal
ujian. Karena itu, anak-anak terbiasa dengan penguasaan materi pelajaran
pada fase low order thinking (berpikir level rendah). ”Padahal, yang kami harapkan, para siswa itu sudah masuk fase high order thinking (berpikir level tinggi),” ujar Anies. bojonegoro post
Menteri lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan, dalam
pertemuan pertama dengan BSNP tersebut belum ada keputusan penting.
Anies menjelaskan, inti pertemuan perdana Kamis lalu (20/11) itu,
dirinya menugasi BSNP untuk mengevaluasi penyelenggaraan unas secara
menyeluruh.
Apakah tahun depan masih ada unas? Anies menegaskan bahwa rapat-rapat
sampai saat ini belum membahas sejauh itu. ”Tapi, sangat mungkin (tahun
depan) tidak ada unas,” ucap dia. Namun, dia meminta masyarakat
menunggu keputusan final Kemendikbud. sekolah bojonegoro nasional
Program evaluasi unas itu merupakan agenda penting kedua dalam
kepemimpinan Anies. Sebelumnya, dia sudah menggelindingkan evaluasi
kurikulum 2013 (K-13). Dari hasil sementara evaluasi, Anies mengatakan
bahwa isi K-13 baru setengah matang. Namun, bahan yang setengah matang
itu diterapkan secara menyeluruh di Indonesia. (wan/c11/end)
Posting Komentar