KOMPOS.INFO - BOYOLALI — Rokok masih lengket di
kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk sebagian calon haji yang
bersiap berangkat ke Tanah Suci. Padahal selama perjalanan ibadah haji,
jamaah calon haji Indonesia harus meninggalkan rutinitas mereka di Tanah
Air selama dua bulan.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Beberapa hal yang mudah mereka dapatkan di Indonesia akan sulit
mereka temui di Arab Saudi. Kondisi itu yang membuat jamaah Indonesia
selalu membekali diri dengan beras, mi instan, dan rokok bagi para
perokok.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Dua orang calon haji yang ditemui Kompos.info saat mencuri
waktu untuk merokok di sela persiapan keberangkatan di Asrama Haji
Donohudan sudah siap dengan persediaan rokok mereka.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Aris mengaku membawa tiga-empat kardus rokok di dalam kopernya. Dia
tidak mengetahui secara pasti jumlah rokok yang dibawa karena semua
dipersiapkan oleh istrinya. “Ada. Tiga kardus, atau lebih. Belinya sih
lebih. Sudah di koper soalnya, itu semua yang masukkan istri saya,”
katanya.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Dia mengatakan hampir seluruh jamaah yang merokok membawa persediaan
rokok ke Arab Saudi. Artinya, jika persediaan miliknya habis, Aris
berharap ada jamaah lain yang mau berbagi.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Aris dan jamaah lain membawa rokok dari Tanah Air karena harga rokok
yang sangat mahal di Arab Saudi, khususnya jenis rokok yang akrab di
lidah masyarakat Indonesia. Harga sebungkus rokok putih merek Djarum,
Gudang Garam, atau Sampoerna di Arab Saudi biasanya lebih dari Rp50.000,
apalagi rokok kretek khas Indonesia.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Darsim, calon haji lainnya, memiliki rencana berbeda terkait
kebiasaannya merokok. Dia mengaku hanya membawa satu kardus rokok di
dalam kopernya untuk memaksa dirinya mengurangi frekuensi merokok. “Saya
inginnya bisa dikurangi. Jadi cuma bawa segitu. Semoga dua bulan ini
bisa kurang merokoknya,” papar Darsim.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Baik Aris maupun Darsim mengaku sudah berbagi cerita dengan perokok
lain yang sudah pernah melaksanakan ibadah haji atau yang saat ini
sedang berada di Tanah Suci. Kenalan Aris yang sudah berada di Mekah
bercerita tentang ciri khas kepulan asap di hotel-hotel jamaah
Indonesia.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
“Soalnya sekarang kalau merokok di jalan suka ditegur sama orang
arab. Lama-lama tidak enak, jadi semua merokok bareng di atap hotel,”
kata Aris.
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Adapun Darsim bercerita tentang mudahnya mencari rokok kretek merek
jenis Sampoerna di Arab Saudi. “Saya merokoknya Gudang Garam, di sana
katanya yang banyak Sampoerna. Orang Nigeria banyak yang merokok itu
katanya.”
kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos kompos saifulaziz.info
Posting Komentar