Terlanjur Antre, Tiga Kartu Sakti Belum Siap

Terlanjur Antre, Tiga Kartu Sakti Belum Siap Tukar KPS dengan KIS, KKS, dan KIP


KOMPOS - JAKTIM – Warga rupanya antusias menyambut peluncuran kartu ’’sakti’’ ala Presiden Joko Widodo. Selasa (4/11), misalnya. Para pemegang kartu perlindungan sosial (KPS) berbondong-bondong mendatangi kantor pos Jakarta Timur di Jalan Pemuda, Pulogadung. Mereka ingin menukarkan KPS dengan kartu kesejahteraan sosial (KKS), kartu Indonesia pintar (KIP), dan kartu Indonesia sehat (KIS).
Namun, warga harus kecewa. Sebab, kantor pos yang ditunjuk memproses pergantian itu ternyata belum siap. Padahal, di beberapa sudut kantor sudah tertera cara pencairan dana KKS, KIP, dan KIS. Warga yang jauh-jauh datang terpaksa kembali dengan tangan kosong.

Salah satunya, Ihsan, 50, yang datang dengan membawa KPS. Warga Pedongkelan, Pulogadung, tersebut berharap bisa mendapatkan kartu yang baru. Dia tahu informasi dari media bahwa tempat penggantian kartu itu berada di kantor pos. Di era Presiden SBY, dia biasa menerima bantuan Rp 300 ribu setiap tiga bulan. ’’Yang saya tahu, bisa mengurus di kantor pos. Nyatanya belum bisa. Katanya nanti,’’ ujarnya.

Keluhan serupa disampaikan Kasmadi, 75, warga Jalan Taruna, Pulogadung. Dia terpaksa pulang dengan tangan hampa. Dia berharap program tersebut bisa cepat terealisasi. ’’Pengurusan administrasinya jangan dipersulit,’’ harapnya. Apalagi selama ini dia sudah terdaftar sebagai warga pemegang KPS.

Selain pemegang KPS, tidak sedikit warga biasa yang mendatangi kantor pos Jaktim kemarin. Sebagian dari mereka bahkan berasal dari Bekasi. Lusi, 35, misalnya. Dia datang bersama tiga ibu lainnya. Warga Pondok Cipta, Bekasi, tersebut ingin mendapatkan KIP. Mereka mengajak anak-anaknya yang bersekolah di SD Bintara XI. ’’Kami sengaja dari sekolah langsung ke sini. Info di tv kan bisa ngurus KIP,’’ ungkapnya. Mereka mengaku tidak memiliki KPS. Namun, mereka telah siap membawa KK dan kartu sekolah anaknya.

Sementara itu, Manajer Layanan Kantor Pos Jakarta Timur Dedi Riana menyatakan hanya bisa mengimbau masyarakat untuk sabar menunggu. Sebab, saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi lanjutan terhadap permintaan warga untuk memperoleh kartu sakti Jokowi tersebut. ’’Kami belum dapat informasi lanjutan. Jadi, hanya bisa meminta warga bersabar,’’ katanya.

Dia membenarkan bahwa proses pencairannya melalui kantor pos. Namun, hingga kemarin belum ada perintah lanjutan dari pusat. Alhasil, warga belum bisa mengurus kartu itu. ’’Kami masih menunggu perintah lagi. Cabang kantor pos di Jaktim juga sudah kami beritahu tentang ini,’’ ucapnya.
 
Jokowi meluncurkan tiga kartu tersebut pada Senin lalu. Nah, untuk tahap pertama, yang berhak mendapatkan ketiga kartu itu adalah pemegang KPS yang diterbitkan SBY sebagai penanda rumah tangga miskin. KPS tersebut akan diganti namanya menjadi KKS. Fungsinya sama, yakni penanda rumah tangga miskin. Untuk sementara, datanya masih menggunakan data lama. 
 

Posting Komentar